Minggu, 11 April 2010
di
07.32
|
Sumber Daya Alam Provinsi Sulawesi Tengah
Perkembangan sektor pertanian sangat dominan. Berbagai program dan kegiatan telah dilakukan untuk mengatasi dampak krisis ekonomi dan telah dapat meningkatkan produksi dan ekspor beberapa komoditas unggulan walau secara keseluruhan belum memberikan nilai tambah dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani. Lahan persawahan sesuai sistem pengairannya dapat dibedakan antara lain lahan sawah irigasi teknis seluas 54.314 ha, irigasi setengah teknis seluas 36.241 ha, irigasi sederhana seluas 13.410 ha, irigasi desa/Non PU seluas 22.929 ha dan lahan sawah non irigasi teknis seluas 23.518 ha.
Dari luas lahan tersebut jumlah produksi padi sawah yang dihasilkan setiap tahunnya mencapai 726.714 ton/ha. Luas lahan palawija, hortikultura dan sayur-mayur 57,320 ha, luas lahan buah-buahan 14.029,92 ha dan luas lahan tanaman obat 667.272 ha. jumlah produksi yang dihasilkan dari lahan palawija antara lain jagung dengan jumlah produksi 67.617 ton/ha, tomat jumlah produksi 58.260 ton/ ha, lobak jumlah produksi 48.300 ton/ha, ubi kayu jumlah produksi 48.255 ton/ha, bawang merah jumlah produksi 44,960 ton/ha, terung jumlah produksi 32.490 ton/ha.
Tanaman buah-buahan, jumlah produksi yang dihasilkan antara lain jeruk siam/keprok sebanyak 21.036 ton/ha, labu siam sebanyak 18.890 ton/ha, nangka sebanyak 3.763 ton/ha, durian 3.123 ton/ha, dan pisang sebanyak 2.887 ton/ha.
Potensi peternakan, hewan ternak didominasi oleh sapi dengan jumlah produksi sebanyak 189.145 ekor, kambing sebanyak 188.452 ekor, kerbau sebanyak 4.491 ekor, kuda sebanyak 3.315 ekor, dan domba sebanyak 2.211 ekor. Sedangkan hewan unggas didominasi oleh ayam pedaging dengan jumlah populasi mencapai 2.522.000 ekor, lalu disusul oleh ayam kampung sebanyak 2.008.549 ekor, ayam ras (petelur) sebanyak 376.214 ekor, itik sebanyak 210.784 ekor. Sektor peternakan setiap tahunnya menghasilkan populasi yang jumlahnya sangat besar. Peternakan sapi menghasilkan produksi daging sebanyak 2.988,17 ton, peternakan babi menghasilkan sebanyak 2.320,19 ton, kambing sebanyak 84,69 ton, peternakan kerbau sebanyak 38,19 ton, peternakan domba menghasilkan produksi daging sebanyak 24,75 ton, Peternakan ayam ras (petelur) menghasilkan telur sebanyak 299,06 ton, peternakan ayam ras (pedaging) menghasilkan produksi daging sebanyak 2.006,01 ton, peternakan ayam kampung menghasilkan produksi daging sebanyak 1.876,14 ton dan peternakan itik sebanyak 105,18 ton.
Dari komoditas perkebunan, yang diunggulkan adalah kelapa dengan luas areal tanam sebesar 147.320 ha menghasilkan produksi sebanyak 188.650 ton pertahun, kakao luas areal tanam 193.495 ha menghasilkan 177.591 ton per tahun, kelapa sawit luas areal tanam 66,595 ha menghasilkan 623.293 ton pertahun, kopi luas areal tanam 10.720 ha menghasilkan 4.877 ton pertahun, karet luas areal tanam 6.520 ha menghasilkan 7.216 ton pertahun, vanili luas areal tanam 1.434 ha menghasilkan 92 ton pertahun dan lada luas areal tanam 1.428 ha menghasilkan 227 ton pertahun.
Salah satu sumber daya alam lainnya yang dimiliki adalah sektor kehutanan. Luas hutan mencapai 4.394.932 ha, potensi hutan yang dimiliki sangat besar. Jenis-jenis hutan antara lain hutan lindung seluas 1.489.923 ha, hutan produksi biasa seluas 500.587 ha, hutan produksi terbatas seluas 1.476.318 ha, hutan konversi seluas 251.856 ha, hutan suaka alam dan hutan wisata seluas 676.923 ha. Hasil produksi dapat diambil antara lain kayu bulat sebanyak 114.583,25 m³, kayu gergajian 90.308.477,5 m³, kayu eboni 708,32 m³, rotan 13.908.462 m³ dan damar 1.468.826 m³.
Selain itu, terdapat pula potensi sumber air laut, diperkirakan luas perairan sekitar 3 (tiga) kali luas daratan yakni 193.923,75 km² membentang sepanjang wilayah. sebelah timur sejauh Teluk Tolo dan Teluk Tomini dan sebelah barat adalah Selat Makassar dan sebagian laut Sulawesi. Potensi perairan laut mengandung sumber penghasilan yang sangar besar berupa bahan makanan ikan dan tumbuhan laut. Potensi lestari perairan laut Sulawesi Tengah diperkirakan sebesar 1.593.796 ton pertahun. Potensi kelautan dan perikanan dimasukkan dalam penetapan zona/kawasan pengelolaan sumber daya pesisir clan laut Sulawesi Tengah, yakni:
Zona pengembangan I, meliputi perairan laut Sulawesi dan Selat Makasar yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Toli-toli dan Kabupaten Buoi;
Zona Pengembangan II, meliput perairan Teluk Tomini yaitu Kab Lipaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Bariggai;
Zona Pengembangan III, meliputi Perairan Teluk folo, yattu Kabupaten Bariggat, Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kabupaten Worowali.
Potensi penangkapan ikan di laut lepas dan budidaya pantai dapat menghasilkan 92.088 ton ikan dengan jumlah kapal penangkap ikan sebanyak 31.675 unit. Sedangkan di perairan umum mencapai 299 ton ikan. Perikanan budi daya fuis areal mencapai 10.403 ha dapat memproduksi 9.286,6 ton. Pada budidaya tersebut mencapai 1.394,80 ha, dapat menghasilkan sebanyak 1.579,70 ton ikan. Pada budi daya jumlah keramba mencapai 60 unit produksi 23,2 ton, sedangkan budidaya laut dengan luas areal 828,3 ha menghasilkan produksi sebanyak 20.664,4 ton. Saat ini, Provinsi Sulawesi Tengah pengekspor hasil perikanan sebanyak 1.641 ton keberbagai negara setiap tahunnya.
Potensi sumber daya air cukup besar aliran sungai dan air danau. Sumber air dan danau dapat dikembangkan energi yang cukup potensial dibagi menjadi beberapa skala, antara lain:
Potensi Skala Besar (PLTA) yakni: Sungai Sulewana (Poso) dan Danau Lindu (Palu) yang berkapasitas total 714,8 Mw;
Skala Menengah (PTM) yang berkapasitas total 28.564,12 Mw dan;
Skala Kecil yang berkapasitas total 804,8 Mw.
Provinsi Sulawesi Tengah juga memiliki Potensi Listrik Tenaga Surya (PLTS) seluruh wilayah kabupaten/kota dengan jumlah 8.025 unit dan kapasitas 1.650 kw. Potensi Tenaga Bayu/Angin (PLTB) tersebar di seluruh wilaya kabupaten/kota dengan kapasitas 2-3 m/s. Potensi minyak bumi terdapat di Lapangan Tiaka Kec. Bungku Utara Kab. Morowali dan Kec. Toili Barat Kab. Banggai dengan kapasitas 16,5-23 juta barrel/hari dan potensi gas bumi di Senoro Kec. Taili Kab. Banggai demgam kapasitas 1,6 triliun kaki kubik.
Potensi lain yang tak kalah pentingnya adalah bidang pertambangan dan energi. Jenis-jenis pertambangan antara lain nikel dengan luas areal bahan galian mencapai 322.200 ha dengan jumlah potensi cadangan mencapai 8.000.000 WMT dan jumlah cadangan Infered imonit 14.062,20 juta ton. Jenis pertambangan lainya adalah gelena dengan potensi cadangan mencapai 100.000.000 ton, emas mancapai 16.000.000 ton, molibdenum mencapai 100 juta ton, granit potensi cadangan terukur berdasarkan hasil pemetaan semi mikro 1:50.000 sebesar 259.461.283.470 m³, pasir dfelspar potensi cadangan sebesar 71.211.000 m³, gips dengan luas areal ±200 ha, Lempung potensi cadangan mencapai 6.970.000 m³ dan batu bara dengan ketebalan lapisan 0,3-0,1 m yang pada ketebalan 0,15-3,0 m penyebarannya sekitar 15 ha.
Perkembangan sektor pertanian sangat dominan. Berbagai program dan kegiatan telah dilakukan untuk mengatasi dampak krisis ekonomi dan telah dapat meningkatkan produksi dan ekspor beberapa komoditas unggulan walau secara keseluruhan belum memberikan nilai tambah dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani. Lahan persawahan sesuai sistem pengairannya dapat dibedakan antara lain lahan sawah irigasi teknis seluas 54.314 ha, irigasi setengah teknis seluas 36.241 ha, irigasi sederhana seluas 13.410 ha, irigasi desa/Non PU seluas 22.929 ha dan lahan sawah non irigasi teknis seluas 23.518 ha.
Dari luas lahan tersebut jumlah produksi padi sawah yang dihasilkan setiap tahunnya mencapai 726.714 ton/ha. Luas lahan palawija, hortikultura dan sayur-mayur 57,320 ha, luas lahan buah-buahan 14.029,92 ha dan luas lahan tanaman obat 667.272 ha. jumlah produksi yang dihasilkan dari lahan palawija antara lain jagung dengan jumlah produksi 67.617 ton/ha, tomat jumlah produksi 58.260 ton/ ha, lobak jumlah produksi 48.300 ton/ha, ubi kayu jumlah produksi 48.255 ton/ha, bawang merah jumlah produksi 44,960 ton/ha, terung jumlah produksi 32.490 ton/ha.
Tanaman buah-buahan, jumlah produksi yang dihasilkan antara lain jeruk siam/keprok sebanyak 21.036 ton/ha, labu siam sebanyak 18.890 ton/ha, nangka sebanyak 3.763 ton/ha, durian 3.123 ton/ha, dan pisang sebanyak 2.887 ton/ha.
Potensi peternakan, hewan ternak didominasi oleh sapi dengan jumlah produksi sebanyak 189.145 ekor, kambing sebanyak 188.452 ekor, kerbau sebanyak 4.491 ekor, kuda sebanyak 3.315 ekor, dan domba sebanyak 2.211 ekor. Sedangkan hewan unggas didominasi oleh ayam pedaging dengan jumlah populasi mencapai 2.522.000 ekor, lalu disusul oleh ayam kampung sebanyak 2.008.549 ekor, ayam ras (petelur) sebanyak 376.214 ekor, itik sebanyak 210.784 ekor. Sektor peternakan setiap tahunnya menghasilkan populasi yang jumlahnya sangat besar. Peternakan sapi menghasilkan produksi daging sebanyak 2.988,17 ton, peternakan babi menghasilkan sebanyak 2.320,19 ton, kambing sebanyak 84,69 ton, peternakan kerbau sebanyak 38,19 ton, peternakan domba menghasilkan produksi daging sebanyak 24,75 ton, Peternakan ayam ras (petelur) menghasilkan telur sebanyak 299,06 ton, peternakan ayam ras (pedaging) menghasilkan produksi daging sebanyak 2.006,01 ton, peternakan ayam kampung menghasilkan produksi daging sebanyak 1.876,14 ton dan peternakan itik sebanyak 105,18 ton.
Dari komoditas perkebunan, yang diunggulkan adalah kelapa dengan luas areal tanam sebesar 147.320 ha menghasilkan produksi sebanyak 188.650 ton pertahun, kakao luas areal tanam 193.495 ha menghasilkan 177.591 ton per tahun, kelapa sawit luas areal tanam 66,595 ha menghasilkan 623.293 ton pertahun, kopi luas areal tanam 10.720 ha menghasilkan 4.877 ton pertahun, karet luas areal tanam 6.520 ha menghasilkan 7.216 ton pertahun, vanili luas areal tanam 1.434 ha menghasilkan 92 ton pertahun dan lada luas areal tanam 1.428 ha menghasilkan 227 ton pertahun.
Salah satu sumber daya alam lainnya yang dimiliki adalah sektor kehutanan. Luas hutan mencapai 4.394.932 ha, potensi hutan yang dimiliki sangat besar. Jenis-jenis hutan antara lain hutan lindung seluas 1.489.923 ha, hutan produksi biasa seluas 500.587 ha, hutan produksi terbatas seluas 1.476.318 ha, hutan konversi seluas 251.856 ha, hutan suaka alam dan hutan wisata seluas 676.923 ha. Hasil produksi dapat diambil antara lain kayu bulat sebanyak 114.583,25 m³, kayu gergajian 90.308.477,5 m³, kayu eboni 708,32 m³, rotan 13.908.462 m³ dan damar 1.468.826 m³.
Selain itu, terdapat pula potensi sumber air laut, diperkirakan luas perairan sekitar 3 (tiga) kali luas daratan yakni 193.923,75 km² membentang sepanjang wilayah. sebelah timur sejauh Teluk Tolo dan Teluk Tomini dan sebelah barat adalah Selat Makassar dan sebagian laut Sulawesi. Potensi perairan laut mengandung sumber penghasilan yang sangar besar berupa bahan makanan ikan dan tumbuhan laut. Potensi lestari perairan laut Sulawesi Tengah diperkirakan sebesar 1.593.796 ton pertahun. Potensi kelautan dan perikanan dimasukkan dalam penetapan zona/kawasan pengelolaan sumber daya pesisir clan laut Sulawesi Tengah, yakni:
Zona pengembangan I, meliputi perairan laut Sulawesi dan Selat Makasar yaitu Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Toli-toli dan Kabupaten Buoi;
Zona Pengembangan II, meliput perairan Teluk Tomini yaitu Kab Lipaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Bariggai;
Zona Pengembangan III, meliputi Perairan Teluk folo, yattu Kabupaten Bariggat, Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kabupaten Worowali.
Potensi penangkapan ikan di laut lepas dan budidaya pantai dapat menghasilkan 92.088 ton ikan dengan jumlah kapal penangkap ikan sebanyak 31.675 unit. Sedangkan di perairan umum mencapai 299 ton ikan. Perikanan budi daya fuis areal mencapai 10.403 ha dapat memproduksi 9.286,6 ton. Pada budidaya tersebut mencapai 1.394,80 ha, dapat menghasilkan sebanyak 1.579,70 ton ikan. Pada budi daya jumlah keramba mencapai 60 unit produksi 23,2 ton, sedangkan budidaya laut dengan luas areal 828,3 ha menghasilkan produksi sebanyak 20.664,4 ton. Saat ini, Provinsi Sulawesi Tengah pengekspor hasil perikanan sebanyak 1.641 ton keberbagai negara setiap tahunnya.
Potensi sumber daya air cukup besar aliran sungai dan air danau. Sumber air dan danau dapat dikembangkan energi yang cukup potensial dibagi menjadi beberapa skala, antara lain:
Potensi Skala Besar (PLTA) yakni: Sungai Sulewana (Poso) dan Danau Lindu (Palu) yang berkapasitas total 714,8 Mw;
Skala Menengah (PTM) yang berkapasitas total 28.564,12 Mw dan;
Skala Kecil yang berkapasitas total 804,8 Mw.
Provinsi Sulawesi Tengah juga memiliki Potensi Listrik Tenaga Surya (PLTS) seluruh wilayah kabupaten/kota dengan jumlah 8.025 unit dan kapasitas 1.650 kw. Potensi Tenaga Bayu/Angin (PLTB) tersebar di seluruh wilaya kabupaten/kota dengan kapasitas 2-3 m/s. Potensi minyak bumi terdapat di Lapangan Tiaka Kec. Bungku Utara Kab. Morowali dan Kec. Toili Barat Kab. Banggai dengan kapasitas 16,5-23 juta barrel/hari dan potensi gas bumi di Senoro Kec. Taili Kab. Banggai demgam kapasitas 1,6 triliun kaki kubik.
Potensi lain yang tak kalah pentingnya adalah bidang pertambangan dan energi. Jenis-jenis pertambangan antara lain nikel dengan luas areal bahan galian mencapai 322.200 ha dengan jumlah potensi cadangan mencapai 8.000.000 WMT dan jumlah cadangan Infered imonit 14.062,20 juta ton. Jenis pertambangan lainya adalah gelena dengan potensi cadangan mencapai 100.000.000 ton, emas mancapai 16.000.000 ton, molibdenum mencapai 100 juta ton, granit potensi cadangan terukur berdasarkan hasil pemetaan semi mikro 1:50.000 sebesar 259.461.283.470 m³, pasir dfelspar potensi cadangan sebesar 71.211.000 m³, gips dengan luas areal ±200 ha, Lempung potensi cadangan mencapai 6.970.000 m³ dan batu bara dengan ketebalan lapisan 0,3-0,1 m yang pada ketebalan 0,15-3,0 m penyebarannya sekitar 15 ha.
Diposting oleh
my bloody val
0 komentar:
Posting Komentar